Hari Ini Masih Seabstrak Kemarin

 


Jika kau sudah membaca cerita sebelumnya maka kau tahu bagaimana buku ini bisa terbit, yap hasil dari hoki. Buku ini berisikan puisi sekitar 130 an, yang mana itu saya tulis dalam rentang satu tahun (2021) ya 3 tahun setelah tulisan ini saya pos di blog ini, hal itu menunjukkan betapa produktif sekali saya. Hehe.

Sebelum diterbitkan saya juga mencoba mengontak beberapa penulis untuk menjadi beta reader sekaligus memberikan komentar untuk saya masukkan dalam buku, yang antara lain bang Imam Budiman dan bang Muhammad Rifky, setidaknya dengan review mereka buku saya cukup terlihat menjanjikan.

Hari Ini Masih Seabstrak Kemarin saya pilih sebagai judul dari buku ini, setelah menghapus beberapa pilihan judul, kenapa abstrak yap, memang seabstrak itu isinya. Di bawah ini adalah salah satu puisi yang saya muat di dalam buku tersebut.

Lelaki Patah Hati yang Tiba-tiba Dirasuki Penyair

Setelah tidak bisa lagi memeluk kita bahasa
mengajari saya cara memeluk kata.

: Saya lelaki yang patah hati.

Saya yang kaku mulai diajari berbahasa baku
sehingga runut sesuai kaidah dan bisa menerima kata salah.

: Saya lelaki yang dirasuki penyair. 

Meski begitu tata bahasa ternyata cukup liar untuk bisa saya tangkap
hingga ujungnya beberapa luka harus ikut terungkap.


2021




Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url